Pages

Friday, 29 March 2013

Transjakarta oh...


Long time no post. And now i have something to discussed.
Dari mulai ketakutan, kebingungan, kekaguman, pertanyaan dan kemirisan.
What that's? 
Let's begin...
Pada hari Kamis, 28 Maret 2013. Gue pergi ke daerah mangga dua dan sepulang dari sana gue memilih menggunakan jasa transportasi umum yaitu Transjakarta. Karena letak tempat yang gue datangi tidak dekat dengan shelter Transjakarta, maka dari itu gue diharuskan ke shelter kota. Jalurnya itu pertama naik Transjakarta jurusan Kota - Blok M transit di Harmoni lalu dari shelter Harmoni gue naik yang langsung ke arah PGC. Sedikit kagum melihat Transjakarta yang satu ini, pemikiran yang pertama muncul di otak gue waktu itu "Wah ternyata Transjakarta sudah berubah". Perjalanan dari Kota menuju Harmoni berjalan lancar tetapi untuk selanjutnya ada sedikit gangguan. Ketika sedang asik menikmati perjalanan Hramoni menuju ke PGC tiba-tiba ketenangan gue terganggu oleh segelintir orang yang emosi. Jadi, tepat dibelakang Transjakarta yang gue tumpangi ada ambulan yang membawa jenazah yang akan dikubur. Karena ada shelter pemberhentian, jadi si supir Transjakarta itu berhenti untuk menuruni penumpang yang sudah bersiap turun di shelter tersebut. Tetapi tiba-tiba beberapa pengendara motor yang mengawal ambulan tersebut marah-marah serta memukuli badan Transjakarta, akhirnya supir busway pun melaju kembali. Kejadian itu cukup membuat para penumpang ketakutan. Di shelter selanjutnya kejadian tersebut terulang kembali, untungnya supir tersebut tidak panik sehingga tidak ada penumpang yang terjatuh. Di pertigaan sebuah jalan, pak supir pun meminggirkan busnya dengan alasan agar ambulan dan para pengantarnya bisa mendahuluinya. Tetapi memang hanya emosi yang menguasai jiwa para pengantar tersebut. Para pengantar tersebut kembali marah-marah,  menggedor-gedor Transjakarta bahkan sampai melempar bendera kuning ke arah kaca. Untung saja kaca Transjakarta yang gue tumpang tidak pecah. Kejadian tersebut.membuat para penumpang ketakutan dan menimbulkan banyak spekulasi. Setelah kejadian tersebut berlalu,  gue mencoba kembali bersantai dan tak lama dari itu gue melihat melihat si pak supir terlihat kesusahan ketika memindahkan perseneling pada Transjakarta itu dan yang mengagetkan ketika gue lihat sekeliling ternyata banyak sekali yang memprihatinkan.  Dilihat dari jendela sebelah supir yang susah untuk dibuka dan diikat oleh sejenis tali, lalu kotak p3k yang sudah tak berisi dan sebagian kacanya pecah, lalu ada tumpukan di bawah kursi supir, lantai serta langit-langit bus yang sudah tidak bagus, kotak runing teks dan jam digital yang sudah tak berfungsi, ac yang tidak dingin dan masih banyak lagi yang mungkin tak terlihat. Tapi yang menurut gue fatal adalah alat untuk perseneling yang macet. Ketika perseneling ditarik ke belang untuk oper gigi, pak supir harus berkali-kali memundurkannya baru bisa bekerja. Keadaan Transjakarta yang sangat miris, seinget gue nomer Transjakarta yang gue tumpangi ini Jet 043 JKT 603296 jurusan Harmoni - PGC.
Keadaan tersebut sangat berbeda dengan Transjakarta yang gue tumpangi sebelumnya yaitu Transjakarta jurusan Kota - Blok M. Di dalam Transjakarta itu semua masih sangat bagus, dimulai dari ac yang dingin, ruang supir di depan dan ada pintu yang sangat tidak memungkinkan penumpang masuk, pokoknya semua yang ada didalam Transjakarta itu masih sangat bagus dan yang lebih mengagetkan ada cctv dan layar pengontrol terletak di depan sebelah supir. Itu sangat jelas - jelas perbedaan yang sangat signifikan sekali. Tanda tanya yang sangat besar pun mucul. Pertanyaan- pertanyaan mulai bermunculan di otak gue setelah gue mengenai hal ini. Karena besarnya pertanyaan gue ini, akhirnya gue memutuskan untu sedikit bertanya dengan pak supir.

Gue          : Pak ini busnya nggak ada perubahan atau gimana gitu?
Pak Supir : Belum tau tapi sepertinya nggak ada hehehe" Ucapnya sambil tertawa
Gue          : Emm soalnya kok kalo saya lihat, bus yang ini sama bus sebelumnya yang dari kota ke blok m itu beda banget, bus yang tadi masih bagus terus kerawat. Kalo yang ini ngga, kok bisa gitu pak?" Tanyaku lagi.
Pak Supir : Hehe iya memang beda, soalnya kan beda perusahaan juga. Yang jurusan Kota - Blok M tendernya bagus sedangkan kita ngga, ya kalah tender sih isitilahnya hehe" Ucap pak supir sambil tertawa kecil.
Gue          : Oh beda ternyata hmm....
Pak Supir : Iya beda. Tapi ini Transjakarta pertama loh, bentuk Transjakarta kan awalnya memang seperti ini.
Gue         : Iya sih pak hehe

Kira-kira seperti itulah percakapan singkat antara gue dengan supir Transjakarta, bapak yang sudah cukup tua namun masih kuat bekerja mengendarai Transjakarta dan mementingkan keselamatan para penumpang. Good driver!

Kalo mengingat perbedaan diantara kedua Transjakarta itu, gue bingung. 
Kenapa berbeda? 
Kenapa Transjakarta yang sebenarnya sudah tak layak pakai itu masih digunakan? 
Kapan kebijakan pak Gurbernur akan diberlakukan? 
Bisakah dipercepat ataukan akan melambat? 
I don't know. ..
Tapi gue harap sih bisa berlangsung secepatnya demi keamanan dan kenyamanan semua orang.

Well, cukup sampai disini postingan gue. Semoga semua harapan dan doa kita untuk negeri ini menjadi lebih baik bisa segera terlaksana dan tercapai, begitu juga segala niatan dan doa kita bisa terlaksana dan tercapai secepatnya. Aamiin ya Allah Qobul o:)

See you in next post guys! :)

Sincerely,


Anis Anbar

No comments:

Post a Comment