Bosen kerjaannya gini-gini doang...
Kapan sih macet hilang?
Jabatan segini aja, kapan naiknya sih?
Dunia ini penuh keluh kesah, hampir semua orang mengeluh dengan hidupnya. Baik dalam hal keuangan, karir, asmara, kesehatan dan apapun itu yang terjadi dalam hidupnya.
Keluhan memang wajar tapi tidak seharusnya itu terus menerus ada dalam diri kita. Dengan adanya keluhan itu bertanda berkurangnya rasa syukur pada diri kita, dengan berkurangnya rasa syukur yang ada pada diri kita itu bertanda berkurang juga rasa bahagia di dalam diri kita.
Ingat! Bahagia tercipta karena adanya rasa syukur
Bila tak pernah bersyukur kita tidak akan pernah merasa bahagia secara seutuhnya, setiap apa yang telah kita dapat hanya akan terus menerus kita keluhan. Percuma saja banyak uang tapi tak pernah bersyukur pada akhirnya tidak akan pernah merasakan kebahagian yang sesungguhnya. Ambil saja contohnya, banyak orang-orang yang kaya akan harta/ materi tetapi ia tetap tak pernah merasa bahagia yang sesungguhnya. Ada juga orang yang mempunyai banyak cinta (dicintai banyak orang) tetapi ia masih saja belum merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Itu semua terjadi karena tak adanya rasa bersyukur. Bandingkan saja dengan orang-orang yang hidup secara sederhana atau mungkin kekurangan tetapi mereka merasakan bahagia yang sesungguhnya, itu semua karena adanya rasa bersyukur...
Tepat pada hari ini, keluh kesah kembali terjadi dalam diriku. Entah apapun itu ada saja yang dikeluhkan. Entah apa yang terjadi pada jiwa dan pikiranku sehingga segala macam keluhan bisa terjadi saat ini. Dari mulai gaji yang belum ada tanda-tanda penambahan sampai jarangnya kerjaan di kantor. Hal sebenarnya sangat simple seperti itu masih aku keluhkan???????
Bila dipikir ulang dan didalami, seharusnya itu tidak harus menjadi sebuah keluhan. Mengapa?
Coba bayangkan, hanya sekedar jarangnya kerjaan di kantor dijadikan sebuah keluhan? Seharusnya bersyukur! Banyak orang-orang diluar sana stress karena tekanan di kantor, targetlah, deadline lah, apalah bla bla bla... Sedangkan aku? Tak ada yang namanya target, tak ada pula tekanan di dalam kantor. Lalu apa yang harus dikeluhkan?
Sekarang coba bayangkan, hanya sekedar gaji yang totalnya belum menginjak angka 2 dan itu menjadi sebuah keluhan? Mungkin yang satu ini sedikit masuk akal bila ingin dijadikan keluhan. Tapi coba dilihat sekeliling, banyak orang yang gajinya masih dibawah 1 dan banyak pula orang yang menginginkan gaji diatas 1 tetapi mereka rela mati-matian bekerja keras siang dan malam. Sedangkan aku? Jarang kerjaan, bisa lebih banyak santai di kantor dan gaji pun alhamdulillah. Memang sih bila mengingat keputusan gubernur pak Jokowi yang ingin menaikan UMP menjadi kurang lebih Rp. 2.200.000,- dan melihat gajiku yang masih jauh dibawah itu sangat miris, apalagi belum ada tanda-tanda kenaikan, itu lebih sangat miris. Tetapi bila dipikir ulang dan dibandingkan dengan orang-orang yang gajinya sama sekali tidak terpengaruh dengan adanya Penaikan ataupun Penurunan UMP dan gaji mereka masih dibawah 1, itu sangat-sangat lebih miris apalagi bila dibandingkan dengan orang-orang yang masih belum mendapatkan pekerjaan? Itu sangat-sangat miris. Tentu seharusnya dengan kondisi seperti ini, sudah bekerja dan punya penghasilan tetap itu sudah menjadi suatu keberuntungan walaupun gaji belum sesuai harapan tetapi kita harus tetap bersyukur...
Yakinlah semua sudah diatur oleh ALLAH SWT dan tak akan pernah tertukar oleh siapapun dan ingat ALLAH SWT maha adil, apapun yang kita lakukan semua pasti ada balasannya. Bila kita melakukan hal baik, ALLAH SWT pasti akan membalas dengan kebaikan juga tetapi bila kita melakukan sebuah kejahatan ALLAH SWT akan memberikan hal setimpal agar kita sadar dengan perbuatan kita tersebut. Ingatlah! Kunci kebahagiaan ada pada sedalam apa kita mensyukuri segala nikmat yang telah ALLAH SWT berikan.
Stop complaint and always be grateful to ALLAH SWT for all the blessings has given to us :)
Regards,
AnisAnbar
No comments:
Post a Comment